Fenomena Sepeda Fixie Saat Ini

2:08 AM 0 Comments

“Fixie
Minat berolahragakah atau hanya untuk lifestyle ?”

Foto : mfahrizal.blogspot.com


Pendahuluan
Ya, itu topik yang ingin saya angkat kali ini. Pada saat ini, fixie sangat digemari oleh beragam kalangan. Mulai remaja sampai kalangan dewasa. Bentuknya yang unik yang menyerupai sepeda balap, dapat menarik beragam orang untuk mencobanya meskipun dengan harga yang relatif mahal. Dikalangan remaja, fixie dianggap seperti sebuah “keharusan” memiliki sepeda ini, entah untuk berolahraga atau untuk sekedar mengikuti trend perkembangan zaman agar mereka tidak dicap sebagai orang yang kurang pengetahuan atau sering disebut Kuper.
Sepeda yang tampil tanpa rem dan mengandalkan teknik dalam proses pengeremannya sendiri, kini telah booming di dimana – mana. Bisa kita lihat orang – orang menggunakan sepeda fixie khususnya anak remaja di taman perkotaan, atau contohnya saat Ibu kota Jakarta sedang mengadakan “Jakarta Car Free Day”. Sepeda ini memiliki berbagai teknik untuk mengendarainya sehingga membuat orang – orang khususnya remaja tertarik pada sepeda ini.
Namun, dengan harganya yang cukup mahal dapat menimbulkan asumsi bahwa sepeda fixie hanya dapat dimiliki oleh orang – orang tertentu dan tidak menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Meskipun demikian, dengan hadirnya sepeda unik ini, setidaknya telah tumbuh minat budaya untuk berolahraga bersepeda tumbuh lagi dinegeri ini. Selain dapat mendukung kampanye mengenai lingkungan hidup, dengan minat bersepeda fixie dapat membantu orang – orang untuk hidup lebih sehat.

Sejarah Sepeda & Sepeda Fixie
Sejarah awal sepeda masih membingungkan dikarenakan beberapa artikel merujuk kepada sebuah sketsa sepeda yang diakui buatan Gian Gaicomo Caprotti, murid Leonardo Da Vinci sekitar tahun 1490-an. Namun Keotentikan sketsa ini masih diragukan, dan masih diteliti oleh pihak sejarah dan kebudayaan Italia.
Sekitar pada tahun 1817, Seorang warga Jerman bernama Baron Karl Von Drais menciptakan sebuah mesin berlari (Laufmaschine) yang kemudian dikenal dengan istilah Draisienne. Draisienne hampir keseluruhan struktur batang tubuhnya terbuat dari kayu, memiliki stang kemudi, namun tidak memiliki pedal untuk dikayuh. Pola pergerakan Draisienne sama seperti saat menggunakan otopet ataupun skateboard, yaitu menggunakan kaki yang mengayuh bukan pedal, tapi langsung berpijak ke tanah.
Pada tahun 1839, Seorang pandai besi dari skotlandia bernama Kirkpatrick MacMillan menciptakan sepeda pertama yang memiliki mekanisasi putaran roda. Teknik pergerakan roda pada sepeda ini hampir sama dengan teknik pada lokomotif kereta uap.
Pada tahun 1860-1865, Sistem pedal dan crank pertama kali diterapkan pada sepeda. Namun tak seorangpun yang menciptakan sistem ini, karena ada beberap pihak yang mengajukan klaim terhadap ide tersebut.
Pada 1868, Sepeda pertama yang menggunakan ban karet dan Ball-Bearing diperkenalkan oleh James Moore dalam lomba sepeda yang pertama diadakan.
Tahun 1870, James Starley, seorang warga Perancis menciptakan sepeda pertama yang menggunakan roda depan yang sangat besar (high-wheeler) yang lebih dikenal dengan istilah Penny-Farthing.
1874, Sepeda pertama yang menggunakan rantai pada roda belakang yang dikenalkan oleh H.J. Lawson.
Selang empat tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1878, W.H.J. Grout mematenkan high-wheeler versi portabel. Beberapa pihak berpendapat bahwa inilah sepeda lipat pertam di dunia. Namun sistem yang diperkenalkan Grout lebih kepada sepeda bongkar-pasang (disassemble-able), bukan sepenuhnya dilipat.
 Pada tahun 1885, Terciptalah Rover, sebuah safety bicycle tampil sebagai pembaharuan dari high bicycle yang berbahaya yang dikenalkan oleh John Kemp Starley.
1893, pada tahun ini, sepeda lipat akhirnya dipatenkan oleh seorang yang berasal dari Amerika Serikat bernama Michael B. Ryan.
Pada tahun 1896, Recumbent bicycle pertama kali muncul. Tipe sepeda tersebut dimana pengendara dapat duduk bersandar atau bahkan merebahkan tubuhnya. Pada umumnya, Sepeda Recumbent mempunyai roda depan lebih kecil dibandingkan roda depannya.
Sekitar Tahun 1900-1950, popularitas sepeda tersaingi oleh kehadiran mobil. Pada tahun 1920-an dan selanjutnya bersepeda sudah dianggap mainan anak ketimbang sebuah alat transportasi. Namun di era ini muncullah sepeda cruiser
Pada rentang tahun dari 1960-1973, muncullah berbagai jenis sepeda yang lebih banyak dan variatif. Sepeda pun kembali diminati sebagai alat rekreasi serta olahraga. Pada era ini muncullah sepeda jenis BMX (Bicycle Motor Cross), Lowrider, Race / Road Bike
Pada tahun 1977, Muncullah prototipe sepeda gunung yang dikembangkan oleh Marin Co. Di San Fransisco, Amerika Serikat. Sekitar  pada tahun 1981 sepeda ini diproduksi secara massal.

Sepeda Fixie
Di Amerika Serikat, persisnya di New York sepeda Fixie berawal. Sepeda Fixie digunakan oleh pengantar pos/koran/majalah. Pada awalnya, mereka mengalami masalah lead time pada saat mendeliver paket mereka karena kondisi kota New York yang begitu padat. Akhirnya, mereka memilih sepeda sebagai altrernative, dan hasilnya memuaskan dengan lead time delivery berkurang dan pengiriman yang jauh lebih cepat. [1]
Dalam dunia balap sepeda, fixed gear di gunakan pada kompetisi Track cycling yang biasanya di lakukan di sebuah Velodrome (sebuah lintasan balap yang berbentuk oval tanpa ujung). Seiring dengan berkembangnya jaman, sepeda fixed tidak hanya digunakan di lintasan Velodrome tapi sudah mulai merambah ke lintasan jalan raya, sebagai alat transportasi harian. [2]
            Fixie atau fix gear bukan sepeda biasa. Sepeda yang tampilannya mirip sepeda balap ini memiliki gerigi roda belakang terkunci mengikuti pedal. Jadi pedal terus berputar selama roda menggelinding. Fix gear juga yang membuat sepeda bisa mundur jika dikayuh ke belakang. Sepeda fixie identik dengan sepeda tanpa rem serta tanpa gear atau gigi dinamis belakang. Ini yang membuat fixie sering mewakili gaya minimalis.
                Kata Fixie berasal dari kata Fixed Gear. Apa itu Fixed Gear? Fixed Gear ini adalah, gear belakang yang dibuat mati dengan hub (as) roda belakang. Jadi pedal sepeda akan ikut berputar saat roda perputar. Untuk mengerem atau mengurangi laju sepeda, cukup dengan menahan putaran pedal ke arah belakang(untuk yang tidak menggunakan rem depan). Dulu sering disebut dengan Doltrap. Dan sebenarnya ini lah hal utama yang membedakan sepeda fixie dengan jenis sepeda lainnya. Jangan salah pengertian dengan sepeda Torpedo.  Sepeda torpedo adalah pedal masih bisa berhenti mengayuh saat roda belakang berputar. Persamaannya, untuk mengerem sama-sama dengan menekan pedal sepeda ke arah belakang. Banyak yang salah pasang gear ini sehingga keinginan membuat sepeda fixie justru malah jadi sepeda single speed dengan torpedo. Untuk speed sendiri kebanyakan menggunakan single speed, sehingga sepeda fixie akan memberikan kesan sederhana baik dalam tampilan karena tidak adanya kabel-kabel gear speed yang melintang.



Keunikan Sepeda ini
                Sepeda ini memiliki berbagai komponen yang unik dan beragam dalam pillihan warna. Ini yang membuat sepeda Fixie lebih digemari anak – anak remaja. Selain itu sepeda ini memiliki teknik / trik tersendiri untuk mengendalikannya, seperti long skid, mix skid, quick stop, track stand, dan lainnya. Velg, frame dan rem fixie memiliki berbagai model berbagai variasi yang menarik. Untuk setang, dibuat lebih pendek sehingga membuat fixie dapat menyelinap diantara kemacetan kendaraan.
                Sepeda fixie memiliki bobot yang lebih ringan dibanding sepeda – sepeda pada umumnya. Karena gayanya yang minimalis, rata – rata berat sepeda fixie tak lebih dari 11 Kg, bahkan ada yang jauh lebih ringan.

Grup Penggemar sepeda fixie dan apa kata mereka mengenai sepeda ini
                Di Ibu kota Jakarta sendiri, terdapat beragam macam kelompok penggemar sepeda fixie. Seperti Cixie, Fufufu, Woof, Fix Bandit, Fire Snake, dan Tremorzi Sektor. Rata – rata dari mereka adalah berasal dari kalangan remaja penggemar sepeda fixie. Di Jakarta, tepatnya di Taman Menteng sempat diadakan turnamen adu ketangkasan mengendarai sepeda fixie. Para pesertanya berasal dari grup yang tadi saya sebut diatas, seperti yang saya kutip dari laman tempointeraktif.com
Dengan adanya turnamen adu ketangkasan tersebut, setidaknya dapat menimbulkan minat berolahraga dikalangan anak – anak remaja yang hidup diwilayah perkotaan, selain itu mereka juga menambah wawasan mereka mengenai fixie. Gunawan, salah satu penggemar fixie mengatakan, “"Ini kesempatan belajar bersama karena banyak yang belum tahu trik-trik sepeda fixie”. Seperti dikutip dari laman tempointeraktif.com
Selain itu, alasan mereka memilih fixie karena tampilan sepeda ini yang lebih modis dan style, fixie juga mudah dimodifikasi sesuai selera pemiliknya. Bahkan salah satu filosofi penggemar fixie adalah back to old school, karena cara kerjanya mirip sepeda berteknologi lama sebelum sistem rem digunakan.
Perkembangan zaman juga menjadi andil berkembangnya sepeda jenis ini. Selain itu, wacana issue perubahan ilkim juga menumbuhkan minat masyarakat mengenai berolahraga bersepeda. Meskipun perkembangannya baru – baru ini, setidaknya fixie telah membawa efek positif, yakni minat berolahraga dengan biaya yang murah dan menyehatkan.
Dengan munculnya kelompok – kelompok penggemar sepeda ini setidaknya telah menumbuhkan sikap kebersamaan antar sesama penggemar. Ini merupakan sikap positif ditengah pertikaian yang terjadi akhir – akhir ini ditengah masyarakat kita.


Kesimpulan
                Kesimpulan dari topik kali ini adalah, perkembangan sepeda fixie telah menjadi sebuah “wabah” baru yang positif ditengah masyarakat. Setidaknya ini menjadi angin segar, ditengah masyarakat yang jarang berolahraga akibat penatnya aktifitas yang mereka jalani. Meskipun harganya masih cukup mahal, setidaknya membawa sebuah kebudayaan baru mengenai berolahraga yang murah meriah tanpa harus ke tempat gym.
                Desainnya yang menarik dan simpel yang membuat orang – orang lebih memilih untuk berolahraga dengan bersepeda. Sebagai contoh pada saat kota Jakarta sedang mengadakan Car Free Day, para rombongan penggemar sepeda fixie yang menjadi sorotan. Semoga sepeda fixie tidak hanya dijadikan gaya hidup, tapi juga sebuah kebudayaan baru yang positif untuk lebih sering berolahraga guna mendukung kampanye “go green” yang dicanangkan pemerintah dan organisasi – organisasi diseluruh Indonesia.

Referensi :

0 komentar: