Fanatik yang Meregang Nyawa di GBK

11:08 PM 0 Comments

foto : okezone.com


Laga final sepakbola Sea Games hari senin kemarin memang meninggalkan sedikit kekecewaan buat masyarakat, selain karena kembali harus menunggu lebih lama lagi untuk mendapatkan medali emas yang terakhir kali direbut dua puluh tahun lalu dan kalah dari musuh bebuyutan Malaysia setelah 120 menit bermain imbang dan kalah adu penalti 4-5. Namun, ada hal yang lebih memilukan lagi dimana dua orang suporter timnas kita meninggal dunia dan belasan lain terluka ketika mencoba masuk ke dalam stadium yang sudah penuh sesak.

Kondisi Stadion memang sudah tidak memungkinkan lagi untuk menampung penonton yang diperkirakan 80 ribuan lebih penonton. Beberapa pintu masuk pun rusak akibat penonton yang sudah tidak sabar lagi untuk menonton laga final tersebut, bahkan pintu masuk pun rusak akibat dijebol penonton.

Dua penonton yang meninggal (Aprilianto Eko Wicaksono dan Reno) diperkirakan meninggal saat berdesak-desakan dengan penonton lain. Dan diperkirakan kedua korban tersebut mengalami kelelahan yang membuat mereka jatuh dan terinjak oleh pendukung timnas.

Beberapa saat sebelum pertandingan final, memang kejadian "panas" memang sudah terjadi diluar stadion dimana banyak suporter timnas  ingin masuk kedalam. Saya pun juga sempat merasakan bagaimana "ganasnya" suporter yang ingin masuk ke dalam stadion dikarenakan sampai setengah jam sebelum kick-off pintu juga belum dibuka. Akhirnya masa yang marah membobol beberapa pintu masuk seperti kalau tidak salah terjadi di pintu 8.

Banyak pendukung timnas yang memiliki tiket akhirnya tidak dapat masuk ke dalam akibat penuhnya stadion dan mereka juga tidak ingin mengambil resiko dan akhirnya untuk menonton lewat layar lebar yang disediakan di sekitar stadion. Sepanjang pantauan saya kemarin, banyak penonton yang tidak memiliki tiket mencoba masuk dan beberapa diantaranya berhasil masuk kedalam stadion.

Petugas pun juga kewalahan menghadapi hadangan suporter yang jumlahnya tidak sesuai karena personil keamanan jumlahnya lebih sedikit daripada suporter Indonesia yang jumlahnya hampir 100 ribu orang.
Semoga setelah kejadian ini panitia penyelenggara (termasuk PSSI) segera melakukan evaluasi atas kejadian ini dan kedepannya ketika ada ajang akbar panitia harus cerdas untuk memanage segala aspek seperti bagaimana prosedur pembelian tiket tanpa harus menyusahkan penonton, bagaimana mengatur penonton yang masuk agar tidak terjadi kembali kejadian desak-desakkan yang bisa menimbulkan korban jiwa dan aspek lain.

Dan untuk kedua korban, kalian adalah suporter sejati timnas yang rela memberikan dukungan spirit buat timnas meskipun nyawa kalian taruhannya, dan semoga kalian tenang di sisi-Nya. Untuk korban luka, semoga lekas sembuh. Untuk PSSI dan panitia, Segeralah lakukan evaluasi besar-besaran agar tidak terjadi kembali kejadian seperti ini lagi. Untuk Timnas U-23, salut untuk kalian karena kalian telah berjuang sampai akhir meskipun hasilnya tidak sesuai harapan. Jadikan kekalahan ini sebagai pengalaman dan pelecut untuk tampil lebih baik lagi dan kedepannya kalian bisa mengembangkan sayap kalian dan terbang lebih tinggi lagi. Amin

0 komentar: