Riset Harus Perhatikan Kebutuhan Masyarakat

10:28 PM 0 Comments

                                                                            Foto : www.antarafoto.com


Serpong, Kompas - Tokoh panutan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, BJ Habibie, menilai, kegiatan riset saat ini telah terlepas dari orientasi pasar, yaitu orientasi memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat. Regenerasi atau kaderisasi perlu dipikirkan untuk merevitalisasi kelembagaan riset yang telah ada.

”Orientasi pengembangan riset teknologi seharusnya untuk kebutuhan masyarakat seluas-luasnya,” kata Habibie, Jumat (22/10) di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Habibie menjadi pembicara kunci Pertemuan Ilmiah Nasional Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bertema ”Indonesia Inovatif Menghadapi Tantangan Abad 21”. Habibie merupakan tokoh pemrakarsa pembangunan Puspiptek di areal 460 hektar, dilengkapi dengan berbagai laboratorium pada tahun 1976. ”Waktu itu Puspiptek dibangun untuk pengembangan industri strategis. Industri yang dinilai strategis saat itu tidak lain adalah industri dirgantara,” kata Habibie.

Keinginan pengembangan industri strategis dirgantara di Puspiptek sampai sekarang hancur berantakan. Puspiptek kemudian diisi untuk berbagai kegiatan penelitian lembaga riset yang ada, seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).

Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata belum lama ini melontarkan gagasan merevitalisasi Puspiptek. Hal ini disambut Ketua Komite Inovasi Nasional Zuhal dengan gagasan agar pengelolaan manajemen riset diserahkan kepada swasta.

Mengenai ide revitalisasi Puspiptek ini, Habibie mengatakan, saatnya aktivitas di Puspiptek ditingkatkan. Habibie enggan menjawab, apakah keberadaan Puspiptek sekarang sudah memenuhi harapannya atau belum.

Ketua AIPI Sangkot Marzuki mengatakan, dinamika Puspiptek sejak mengalami krisis moneter 1998 sampai sekarang terus menurun. Puspiptek diciptakan Habibie menjadi ”istana” para ilmuwan di Indonesia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat seluas-luasnya bagi masyarakat.

Salah seorang peneliti BPPT di bidang energi terbarukan, Herliyani Suharta, mengatakan, revitalisasi Puspiptek bisa semakin menggairahkan semangat penelitian dan mendekatkan dengan kalangan industri.






Sumber : www.kompas.com

0 komentar: