Struktur Organisasi Dan Konflik Dalam Organisasi

7:02 PM 0 Comments

Foto : manajemenn.web.id

STRUKTUR ORGANISASI
Struktur/skema Organisasi adalah suatu bagan dalam organisasi yang menggambarkan tentang susunan fungsi, bidang, tingkatan maupun rentang kendalinya.
 
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen

Bentuk skema Organisasi, yaitu:
1.   Berdasarkan teknik atau cara membuatnya:
  • Skema organisasi tegak lurus dari atas ke bawah
  • Skema organisasi mendatar dari kiri ke kanan
  • Skema organisasi gabungan tegak lurus dan mendatar
  • Skema organisasi lingkaran
  • Skema organisasi gambar
2.   Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya:

    1. Skema Organisasi Fungsional:
      Menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi yang lain.
    2. Skema Organisasi Jabatan
      Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing.
    3. Skema Organisasi Nama
      Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan.
    4. Skema Organisasi Nama dan Jabatan
      Menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.
    5. Skema Organisasi Struktur
      Menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut.

KONFLIK
Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Konflik biasanya didasari oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan itulah diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan diikutkannya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Sumber dan jenis konflik
Konflik bisa saja bersumber dari beberapa hal seperti :
  • Perbedaan perasaan dan pendirian
Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
  • Perbedaan latarbelakangan kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
  • Perbedaan antarindividu dan kelompok
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.
  • Perubahan nilai-nilai yang cepat dalam masyarakat
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial

Sedangkan untuk jenis-jenis konflik, menurut Dahrendorf:

  • Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
  • Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
  • Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
  • Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
  • Konflik antar atau tidak antar agama
  • Konflik antar politik.

Strategi Penyelesaian Konflik

A.   Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri.
B.   Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan.
C.   Kompetisi
metode ini digunakan jika manusia tersebut percaya bahwa dia memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika dia tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai dia miliki.
D.   Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
E.   Memecahkan masalah atau kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama. Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.


Motivasi dan Teori Motivasi mempengaruhi
 
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannyaTiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan

Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.

Teori Motivasi mempengaruhi

Teori motivasi proses ini pada dasarnya berusaha untuk menjawab pertanyaan “ bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara dan menghentikan perilaku individu”, agar setiap individu bekerja giat sesuai dengan keinginan manajer. Bila diperhatikan secara mendalam, teori ini merupakan proses “sebab dan akibat” bagaimana seseorang bekerja serta hasil apa yang diperolehnya. Jika bekerja baik saat ini, maka hasilnya akan diperoleh baik untuk hari esok. Jadi hasil yang tercapai tercermin dalam bagaimana proses kegiatan yang dilakukan seseorang, hasil hari ini merupakan kegiatan hari kemarin.

Karena “ego” manusia yang selalu menginginkan hasil yang baik-baik saja, maka daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang tergantung dari harapan yang akan diperolehnya pada masa depan. Inilah sebabnya teori ini disebut “ teori harapan (expectancy theory dari vroom)”. Jika harapan itu dapat menjadi kenyataan maka seseorang aka cenderung meningkatkan semangat kerjanya. Tetapi sebalikanya bila harapan itu tidak tercapai akibatnya ia akan menjadi malu.

Teori ini menguraikan dan menganalisis bagaimana prilaku itu digerakkan, diarahkan, didukung, dan dihentikan. Kedua kategori ini mempunyai arti penting bagi manajer yang pekerjaannya berhubungan dengan proses motivasi

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Proses pengambila keputusan adalah sebuah proses dimana terdapat sebuah langkah pemilihan alternatif solusi untuk suatu masalah. Masalah terbagi atas
  • Masalah yang harus segera terpecahkan
  • Masalah yang sulit terpecahkan
  • Masalah yang tidak dapat dipecahkan
Terdapat beberapa jenis keputusan yang dapat diambil. Berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen perusahaan terdiri atas :
A. Keputusan strategis, keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dalam sebuah perusahaan
B.    Keputusan taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen tingkat menegah.
C.  Keputusan operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh tingkat manajemen yang paling bawah.

Langkah-Langkah pengambilan keputusan
1.    Proses identifikasi masalah atau perumusan persoalan keputusan.
2.    Penetapan parameter dan variabel yang merupakan bagian dari persoalan keputusan.
3.    Penetapan alternatif pemecahan masalah.
4.    Penetapan kriteria pemilihan alternatif untuk mendapatkan alternatif terbaik.
5.    Pelaksanaan keputusan dan evaluasi hasilnya.



Sumber :
Blog Radityo Mahmud Tavipiono 
Blog Adi 
Wikipedia (Konflik)
Blog Vivit Ardyansah
Wikipedia (Motivasi)
Warta Warga UG
Anne Ahira Site

0 komentar: